Bagikan

Shared Fraud Management Jadi Kunci Pengamanan Ekosistem Pembayaran, Jalin Sampaikan Sikap Industri

Nov 21, 2025

Shared Fraud Management Jadi Kunci Pengamanan Ekosistem Pembayaran, Jalin Sampaikan Sikap Industri

Jakarta — PT Jalin Pembayaran Nusantara (“Jalin”) menegaskan pentingnya kolaborasi dan penguatan shared services & infrastructure di bidang Fraud Management sebagai fondasi ketahanan ekosistem keuangan Indonesia. Penegasan ini disampaikan dalam forum Securing Indonesia’s Financial Industry yang diselenggarakan oleh Ayoconnect bersama Wibmo, perusahaan paytech global yang melayani lebih dari 200 bank di lebih dari 30 negara.


Forum yang menghadirkan regulator, bank, fintech, dan penyedia solusi keamanan global tersebut membahas meningkatnya ancaman siber seiring pertumbuhan transaksi digital. Perubahan perilaku konsumen—mulai dari adopsi QRIS, transaksi real-time, hingga peningkatan aktivitas layanan bank digital—telah memperluas permukaan risiko secara signifikan. Data Bank Indonesia per Juni 2025 menunjukkan kenaikan transaksi APMK hingga 341 juta, BI-FAST 345 juta, uang elektronik 1,6 miliar, serta QRIS yang mencapai 1,2 miliar transaksi. Di sisi lain, Indonesia Anti-Scam Center OJK mencatat nilai kerugian penipuan digital mencapai Rp7,8 triliun dalam setahun terakhir, mencerminkan tantangan keamanan yang kian kompleks.


Dalam diskusi panel, Jalin yang diwakili oleh Aries Fajar Kurnia, SVP Fraud Management & Cyber Resilience, menyampaikan bahwa landscape ancaman saat ini menuntut pendekatan keamanan yang bersifat kolektif. Ia menjelaskan bahwa switching berada pada posisi unik sebagai simpul keamanan industri karena memiliki visibilitas lintas bank, fintech, dan kanal transaksi. Dengan pandangan yang lebih menyeluruh, switching mampu mendeteksi pola outlier, anomali issuer–acquirer, dan indikasi fraud yang tidak selalu terlihat pada level satu lembaga. Aries turut mencontohkan implementasi monitoring limit transaksi switching dan QRIS yang dilengkapi notifikasi otomatis pada ambang tertentu untuk memberikan peringatan dini sebelum risiko operasional muncul.



Aries menekankan bahwa tidak ada institusi yang dapat membangun pertahanan sepenuhnya secara mandiri. Investasi pada sistem Fraud Detection, SOC modern, serta early-warning system membutuhkan kapabilitas dan biaya yang terus meningkat, sehingga pendekatan shared services menjadi solusi paling efisien dan strategis bagi industri. Melalui model Fraud Management as a Service (FMaS), SOC multitenancy, serta infrastruktur bersama lainnya, Jalin mendukung industri untuk memperoleh standar keamanan yang lebih tinggi dan konsisten tanpa mengalihkan fokus dari kegiatan inti mereka dalam melayani nasabah.


Dalam forum tersebut, regulator juga memberikan arahan mengenai perlunya peningkatan tata kelola dan kesiapan keamanan secara menyeluruh. Bank Indonesia melalui arah kebijakan BSPI 2030 dan OJK melalui Roadmap ITSK telah membentuk koridor yang memastikan seluruh pelaku industri bergerak di bawah standar yang sama. Sejalan dengan itu, Jalin berkomitmen menjadi platform pertahanan kolektif yang memperkuat integritas sistem pembayaran nasional melalui peran sebagai penyelenggara infrastruktur bersama.


Partisipasi Jalin dalam forum ini menegaskan kontribusinya dalam memperkuat ketahanan ekosistem pembayaran Indonesia. Dengan model shared Fraud Management yang semakin relevan, Jalin memastikan bahwa keamanan industri tidak lagi menjadi beban tiap lembaga secara terpisah, melainkan tanggung jawab bersama demi menjaga kepercayaan publik dan mendorong pertumbuhan ekonomi digital yang berkelanjutan.

Artikel Terbaru

Kami menghargai privasi Anda

Situs web ini menyimpan cookies di komputer Anda. Cookies ini digunakan untuk mengumpulkan informasi tentang bagaimana Anda berinteraksi dengan situs kami dan memungkinkan kami untuk mengingat Anda. Kami menggunakan informasi ini untuk meningkatkan dan menyesuaikan pengalaman Anda serta untuk analitik dan metrik.