Makin Berkembang, GPN Kini Diperluas hingga ke Layanan Transaksi QR Antarnegara dan Kartu Kredit Indonesia

Sejak peluncurannya di akhir tahun 2017, Gerbang Pembayaran Nasional (GPN) telah memberikan banyak manfaat bagi kemudahan transaksi masyarakat Indonesia. Jika anda terbiasa membayar pedagang kaki lima dengan metode scan QRIS melalui aplikasi e-wallet yang dimiliki di smartphone, atau membayar belanjaan di kasir menggunakan kartu debit berlogo garuda, maka anda telah menjadi bagian dari masyarakat nontunai pengguna GPN.

Diinisiasi oleh Bank Indonesia (BI), GPN berperan menghubungkan berbagai transaksi digital dalam satu sistem pembayaran yang terintegrasi. Misi utama GPN adalah mewujudkan kedaulatan sistem pembayaran dalam negeri lewat infrastruktur yang lebih efisien, andal, aman, serta sepenuhnya diproses di dalam negeri. Saat ini, layanan transaksi berbasis GPN telah tersedia dalam berbagai metode pembayaran, mulai dari debit GPN, Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS), hingga pengembangan Kartu Kredit Indonesia (KKI).

Lantas, bagaimana perkembangan GPN enam tahun sejak peluncurannya? Serta inovasi digital apa saja yang dapat kita nantikan dalam waktu dekat? Simak ulasan selengkapnya berikut ini!

Perkembangan Metode Pembayaran Berbasis GPN

Secara umum, layanan keuangan berbasis GPN yang telah dinikmati oleh masyarakat luas hingga saat ini dapat dibedakan sebagai berikut:

1. Debit GPN

Layanan berupa kartu debit berlogo GPN yang dapat digunakan di mesin Electronic Data Capture (EDC) dari bank manapun di toko/merchant seluruh Indonesia. GPN telah dilengkapi dengan standar keamanan terkini menggunakan teknologi chip dan kode PIN 6 digit.

Untuk mendapatkan kartu debit GPN, anda hanya perlu membuka rekening tabungan atau menukarkan kartu debit lama di kantor cabang bank terdekat yang anda gunakan. Selain praktis, anda juga bisa menikmati beragam promo menarik yang ditawarkan bank penerbit anda.

2. QRIS Domestik

Layanan transaksi digital yang mengintegrasikan berbagai aplikasi penyedia jasa sistem pembayaran seperti e-wallet dan mobile banking ke dalam sistem pemindaian satu kode qr yang dikenal sebagai QRIS (dibaca KRIS). Secara domestik, layanan QRIS telah dikembangan ke dalam tiga bentuk, yaitu Merchant Presented Mode (MPM) Statis, Merchant Presented Mode (MPM) Dinamis dan Consumer Presented Mode (CPM).

Keunggulan QRIS bagi nasabah adalah proses transaksinya yang cepat, mudah dan aman hanya dalam satu genggaman smartphone. Selain itu, metode transaksi QRIS turut menjangkau seluruh lapisan masyarakat utamanya mendukung UMKM dalam mengembangkan bisnis yang lebih luas.

3. QRIS Cross-border

QRIS Cross-border atau QRIS antarnegara merupakan bentuk perluasan layanan dari QRIS domestik yang memungkinkan wisatawan Indonesia maupun turis mancanegara bertransaksi di merchant dengan hanya memindai QRIS menggunakan aplikasi pembayaran negaranya. Saat ini QRIS Cross-border sudah tersedia lintas negara hingga ke Thailand, Malaysia dan Singapura.

Mengutip penjelasan BI, QRIS Cross-Border merupakan implementasi nyata dari visi Indonesia untuk mengstandarisasi infrastruktur perdagangan global dan sistem pembayaran ritel. Tujuannya adalah mewujudkan sistem pembayaran regional yang aman dan kompetitif, serta dapat memperluas penerimaan pembayaran nontunai nasional dengan lebih efisien.

4. Kartu Kredit Indonesia (KKI)

Instrumen pembayaran berupa fasilitas kredit yang tersedia bagi segmen Pemerintah dan lembaga negara dalam memenuhi kebutuhan belanja atau transaksi di dalam negeri. Sama seperti metode pembayaran berbasis GPN lainnya, pemrosesan transaksi KKI dilakukan sepenuhnya di dalam negeri.

KKI bisa digunakan untuk berbagai jenis belanja umum dengan limit kredit yang telah diatur, misalnya belanja barang operasional, persediaan, sewa, pemeliharaan gedung, hingga booking perjalanan dinas Aparatur Sipil Negara (ASN) melalui marketplace atau mechant online. Kehadiran KKI memungkinkan penggunaan anggaran Pemerintah secara efisien dan tepat guna, mendukung UMKM, serta memastikan implementasi tata kelola (governance) yang lebih terjaga.

BI dan Pelaku Industri Terus Berkolaborasi untuk Perluas Inovasi GPN

Melalui kolaborasi Pemerintah dengan berbagai pelaku industri, GPN senantiasa diperluas jenis dan jangkauan layanannya demi mendukung akselerasi akseptasi masyarakat dalam bertransaksi nontunai. Pengembangannya yang berkelanjutan juga dilakukan untuk mendorong aksesibilitas layanan dan efisiensi sistem pembayaran nasional, sejalan dengan langkah strategis BI yang tertuang pada Blueprint Sistem Pembayaran Nasional (BSPI).

Sebagai wujud komitmen hal tersebut, diketahui BI kini tengah menjajaki kerja sama dengan China, Uni Emirat Arab, Korea Selatan, Jepang, hingga Arab Saudi dalam memperluas akseptasi QRIS Cross-border. Sehingga diharapkan dalam waktu dekat, baik masyarakat Indonesia maupun turis sudah dapat menikmati pengalaman transaksi digital di negara-negara tersebut dengan lebih mudah tanpa perlu menukarkan uang tunai ke mata uang asing di money changer.

Di sisi lain, layanan KKI juga sedang dipersiapkan untuk segera tersedia dalam fitur Online Payment yang akan menunjang transaksi pembayaran pemerintah di merchant online dengan limit transaksi yang lebih besar. Deputi Gubernur BI Filianingsih Hendarta mengungkapkan, nantinya KKI dengan fitur digital juga memungkinkan sistem keuangan yang interlink dengan platform pengadaan pemerintah sehingga lebih efisien secara operasional.

Kehadiran GPN terbukti telah menjadi digital enabler layanan keuangan yang saling menghubungkan dengan keseharian gaya hidup kita. Inovasi GPN tidak hanya mempercepat akseptasi metode transaksi digital yang lebih luas dan merata, namun juga signifikan dalam berkontribusi terhadap perwujudan masyarakat Indonesia nontunai. Diharapkan inisiatif ini tidak hanya mempercepat transformasi digital di Indonesia tetapi juga membuka peluang baru bagi pertumbuhan ekonomi digital yang inklusif dan berkelanjutan.