- Beranda
- / berita
- / Berita
- / Jalin Dorong Kolaborasi Infrastruktur Bersama di Forum “Future Proofing Banking Modernisation”
Jalin Dorong Kolaborasi Infrastruktur Bersama di Forum “Future Proofing Banking Modernisation”
Oct 15, 2025
Jakarta – PT Jalin Pembayaran Nusantara (“Jalin”) menegaskan komitmennya dalam memperkuat interoperabilitas dan efisiensi sistem pembayaran nasional melalui konsep shared infrastructure and services dalam forum “Future Proofing Banking Modernisation – Client Centricity, Innovation, Simplicity” yang diselenggarakan oleh FIS dan Red Hat di Alila SCBD, Jakarta.
Forum yang dihadiri oleh perwakilan lembaga keuangan, serta penyedia teknologi ini menjadi wadah untuk bertukar pandangan dan pengalaman mengenai strategi modernisasi perbankan serta transformasi sistem pembayaran di era digital.
Acara dibuka dengan sambutan dari Amit Chopra, Vice President & Head of Banking & Payment, APAC FIS, dan Arvind Swami, Head of Financial Services Red Hat APAC, serta dilanjutkan dengan dua sesi utama: Banking Modernisation Journey dan Payments Modernisation.
Pada sesi Payments Modernisation, Ario Tejo Bayu Aji, Direktur Utama PT Jalin Pembayaran Nusantara, tampil sebagai pembicara utama dengan topik Payments Modernisation in Indonesia. Sesi ini kemudian dilanjutkan dengan diskusi panel yang dimoderatori oleh Amit Chopra dan menghadirkan narasumber Ririn Widyanri, EVP Digital Product PT Bank Raya Indonesia Tbk, serta Paul Kisland, Senior Manager & Solution Architect Red Hat Indonesia.
_(1)_(1).jpg)
Dalam paparannya, Ario menekankan bahwa modernisasi sistem pembayaran tidak bisa dilakukan secara terpisah oleh masing-masing lembaga keuangan.
“Masa depan modernisasi perbankan tidak bisa dibangun sendirian,” ujar Ario. “Konsep shared infrastructure dan shared services memungkinkan setiap bank — baik besar maupun daerah — untuk berinovasi dan menghadirkan layanan terbaik bagi nasabah tanpa harus menanggung biaya investasi yang besar.”
Ario juga menambahkan bahwa sistem pembayaran kini telah menjadi bentuk diplomasi digital modern yang memperkuat inklusi keuangan, kepercayaan publik, dan kerja sama regional. Melalui QRIS Cross-Border yang telah terkoneksi dengan Thailand, Malaysia, dan Singapura, Indonesia berhasil menunjukkan kepemimpinan regional dengan mengekspor standar sistem pembayaran nasional, sekaligus mempermudah transaksi lintas negara bagi wisatawan, pekerja migran, dan pelaku UMKM.
Lebih lanjut, Ario menyoroti peran Bank Indonesia melalui BSPI 2030 sebagai cetak biru modernisasi sistem pembayaran nasional yang tangguh, inklusif, dan berorientasi pada masyarakat.
“Sebagai penyelenggara infrastruktur sistem pembayaran milik negara di bawah ekosistem Danantara, Jalin berperan sebagai executor dan enabler yang memastikan visi Bank Indonesia dapat diwujudkan di lapangan secara aman dan terintegrasi,” jelas Ario. “Misi kami adalah menjadikan modernisasi lebih inklusif agar setiap lembaga keuangan, berapa pun skala bisnisnya, dapat bersaing secara setara.”
Selain Ario, forum ini juga menghadirkan sejumlah pembicara dari industri perbankan dan teknologi, seperti Thomas Lahey, EVP Group Strategic Information Technology PT Bank Central Asia Tbk; Durga Prasad Duppa, Head of Core Banking Application PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk; serta perwakilan Red Hat Indonesia yang membahas tren teknologi dan ketahanan data.
Melalui partisipasi dalam forum ini, Jalin menegaskan perannya sebagai The National Digital Highway — tulang punggung sistem pembayaran nasional yang mendorong efisiensi, kolaborasi, dan inklusi digital.
Dengan semangat infrastruktur bersama, Jalin berkomitmen untuk menghadirkan sistem pembayaran yang semakin terhubung, aman, dan kompetitif, sejalan dengan visi pemerintah dalam mencapai pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8% pada tahun 2029 dan memperkuat posisi Indonesia sebagai kekuatan digital di kawasan.
Artikel Terbaru